Film"Mengejar Halal" merupakan sebuah drama komedi yang menceritakan tentang perjalanan seorang wanita muslimah bernama Haura (Inez Ayuningtyas) yang sedang dilanda kegalauan karena teman-teman sebayanya sudah terlebih dahulu melaksanakan pernikahan. Pada suatu hari, Haura bertemu dengan pria bernama Halal (Abdul Kaafi) yang membuatnya jatuh
NahPemirsaSetelah ditunggu-tunggu sekian lama, akhirnya film 'Mengejar Halal' ini akan tayang di bioskop tanggal 13 April nanti. Pemirsa penasaran
English- A failed marriage turns Haura into a woman obsessed with the perfect marriage. To her, it takes a perfect man to get a perfect marriage. In her wait for the perfect man, Haura meets Halal, and he has everything Haura wants in a husband. Haura does anything to win Halals heart, costing her her relationship with her family and friends.
Foodtruck halal yang dioperasikan muslim Rohingya menjadi yang pertama di Milwaukee. Republika.co.id. REPUBLIKA.ID. Amir juga menyebut ingin mengejar pekerjaan di industri makanan dan mencoba membuka usahanya sendiri di Milwaukee. Download GB WhatsApp V17.00 Pro Apk Terbaru 2022 Baru Update Fitur Canggih.
BeliBuku Novel City Lite: Minori Mengejar Cinta Viera Fitani di Rimbi Store. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Buku Novel Crazy Rich Asian movie cover kevin kwan best seller Gramed. Rp 114.900. Jakarta Timur Rimbi Store. Buku Bunga Bank Halal? Rp 76.000. Jakarta Timur Rimbi Store (2)
Instagram Pada tanggal 5 Maret nanti di Hollywood XXI akan ditayangkan secara perdana film "Mengejar Halal". Kamu bisa menjadi penonton pertama sekaligus meet and greet dan bedah film bersama all crew & cast film "Mengejar Halal". Cukup dengan mengeluarkan Rp 65.000,00 (reguler) atau Rp. 100.000,00 (VIP) untuk bisa menikmati itu semua.
VIVA- Menurut banyak studi, menonton film biru bersama pasangan adalah salah satu cara ampuh untuk melecut kembali gairah seksual Anda berdua.Namun, umumnya wanita tidak suka film-film biru kebanyakan yang hanya mempertontonkan adegan seks. Untuk itu, mengapa tidak memilih film-film layar lebar dengan kategori 18+, yang meski mempertontonkan adegan seks yang panas, tapi juga menawarkan
KumpulanBerita terbaru dan terhangat tentang film-mengejar-halal hanya di republika.co.id
R9GJZL4. Ada sebuah adegan film ini memperlihatkan obrolan Haura Inez Ayu bersama kakak iparnya, Zizi Ressa Rere. Di situ Zizi bercerita mengenai seseorang tanpa tangan kiri yang memenangkan turnamen bela diri berkat jurus ajaran gurunya yang hanya bisa dikalahkan bila tangan kiri empunya jurus "dikunci" oleh sang lawan. Seperti hikayat dalam ceramah atau seminar penyulut motivasi, kisah itu mengutamakan pesan tanpa memperhatikan kejelasan latar tokoh, logika dan segala tetek bengek substansi storytelling. Mengejar Halal dibangun berdasarkan asas serupa. Masalahnya, media film bukan semata-mata pesan moral. Tidak sesederhana itu. Alkisah, Haura membatalkan pernikahannya dengan Shidiq Ahmad Rhezanov akibat si calon suami salah menyebut nama mantan kala mengucap ijab kabul. Patah hati, Haura pun depresi, mengurung diri di kamar, menolak makan dan bolos bekerja. Hingga suatu hari ia memutuskan bangkit karena bila terus mengurung diri alur filmnya takkan berjalan. Di kantor, perhatian Haura tertuju pada Halal Abdul Kaafi, seorang pebisnis muda tampan nan kaya raya. Secepat itu Haura melupakan kegundahan, berpaling ke Halal sejak pandangan pertama sebab lelaki itu luar biasa rupawan. Begitu malas M. Ali Ghifari selaku penulis naskah merangkai cerita sesuai prinsip psikologis manusia mendasar yang tidak perlu membaca setumpuk jurnal ilmiah Sigmund Freud dan Carl Jung guna memahaminya. Pasca gagal menikah, Haura bertingkah bak penderita gangguan mental akut, jadi tidak mungkin baginya beraktivitas normal semudah itu, hanya didorong keyakinan internal "aku harus move on karena aku wanita tangguh". Semua poin alur asal digerakkan, yang penting ceritanya maju. Penokohan Halal pun demikian dangkal, stadar sosok ihwan idaman ibu-ibu pengajian atau syarat calon karyawan perusahaan muda, jujur, alim, ramah, rajin, berpenampilan menarik, belum menikah. Mengejar Halal diniati sebagai komedi absurd. Keputusan menarik, bisa memberi warna baru di antara film-film religi yang identik dengan drama mendayu. Sayang, adegan semacam imajinasi Haura menebas Shidiq memakai pedang urung terulang. Padahal momen setipe dapat memancing kewajaran bagi kelemahan-kelamahan naskah termasuk fakta bahwa Haura adalah salah satu tokoh utama paling menyebalkan yang pernah saya temui, apalagi ketika filmnya bergerak menuju komedi soal obsesi karakter. Haura mengikuti Halal ke mana dia pergi, mengambil foto, lalu berpuncak pada usaha menggagalkan pernikahan sang pria idaman. Ini contoh salah kaprah terkait penulisan cerita, di samping pemakaian voice over berlebihan untuk deskripsi situasi bagai novel. Tujuan Mengejar Halal yaitu menyampaikan proses perubahan karakter, pemahaman bahwasanya tidak baik lebih mencintai manusia daripada Allah. Tapi perkembangan dari "buruk" menjadi "baik" perlu menyertakan alasan agar penonton menyukai sang tokoh. Alih-alih begitu, film ini terus menggambarkan keburukan Haura, baru tiba-tiba mengubahnya tepat di ending. Sulit memihak Haura, terlebih alasan menyukai Halal sangat dangkal. Seiring waktu memang tampak deretan kebaikan Halal yang terlampau sempurna, namun Haura telah terobsesi jauh sebelum itu terjadi, alias jatuh cinta oleh ketampanan belaka. Akibatnya, ketimbang lucu, protagonis terkesan freak dan creepy. Totalitas akting Inez Ayu pun jadi senjata makan tuan, menguatkan kesan menyebalkan Haura. Bukan salah sang aktris. Kata "mendadak" cocok mewakili Mengejar Halal, khususnya menjelang akhir kala sikap Haura berubah-ubah cepat tanpa dibarengi proses memadai, seolah penulis hanya mementingkan "pokoknya pesan sudah dilempar, tidak peduli tahapan atau penggalian alasan", serupa soal hikayat tadi. Ketiadaan tahap proses berujung kesan filmnya mendadak selesai, terlebih durasinya begitu singkat, hanya 73 menit dikurangi sekitar 5 menit prolog film pendek berkualitas lebih buruk. Alhasil, pesan yang sejatinya baik serta aplikatif di luar konteks agama berakhir kosong, kurang bermakna, sebab meski penonton mengerti tujuan cerita, tidak dengan bagaimana karakternya sampai ke titik tersebut. Penyutradaraan M. Amrul Ummami juga tak menolong saat memilih berkonsentrasi pada aspek tidak penting macam split screen tapi luput soal detail substansial semisal riasan salah satu kawan Haura yang putihnya keterlaluan, melebihi Emily Blunt di The Huntsman Winter's War.